KONSEP ILMU[1]
Pendekatan positivistik ini akan
mengakibatkan keraguan pada al-Qur’an mengenai keilmiahannya. Hal ini
disebabkan kebenaran al-Qur’an hanya diakui oleh umat islam, namun tidak diakui
oleh agama yang lain. Sehingga al-Qur’an tidak bisa disebut ilmiah, karena
kebenarannya hanya terasa sebagian orang dan hanya diturunkan kepada Nabi. Maka
pada konsep ilmu yang ditawarkan oleh barat, al-Qur’an tidak termasuk kepada
sumber ilmu yang ilmiah, melainkan hanya sekedar buku yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw.
Al-Qur’an tidak dapat dikatakan
ilmiah karena tidak dapat dibuktikan secara empiris, yaitu kebenarannya hanya
dirasakan segelintir manusia. Lalu, bentuk al-Qur’an hanya sekedar paradigma
dan motivasi, dimana al-Qur’an hanya bentuk penyemangat dan motivasi bagi
manusia. Terakhir, al-Qur’an tidak dapat dikatakan ilmiah karena sama dengan
wangsit atau ramalan yang didapatkan oleh dukun.
Ilmu dalam islam menggunakan pola
linier, dimana ‘ulumuddin, ilmu humaniora, dan ilmu social bersumber kepada
wahyu. Dengan kata lain, wahyu adalah salah satu sumber ilmu dalam islam. Hal
ini senada dengan firman Allah ta’ala dalam surat al-Baqarah ayat 31-32, sumber
ilmu adalah Allah. Sementara dalam keilmuan barat, ilmu dipisahkan dari agama
atau sekularisasi keilmuan. Sehingga al-Qur’an atau wahyu tidak dapat dijadikan
sumber rujukan ilmu karena tidak ilmiah.
Sejatinya, keraguan barat terhadap
al-Qur’an adalah sebuah pemikiran yang sangat keliru. Pertama, hal ini dapat
dibuktikan melalui pembuktian terbalik. Apakah kemudian, mereka mampu
mebuktikan ketidak ilmiahan al-Qur’an ataupun kebenaran al-Qur’an dengan
membuat satu surat yang semisal dengan al-Qur’an. Hal ini dijelaskan al-Baqoroh
ayat 23, an-Nisa ayat 82, Yunus ayat 38, Hud 13-14, al-Isra ayat 88, dan
at-Thur ayat 33-34. Di dalam ayat-ayat tersebut Allah menantang orang-orang
kafir untuk membuat surat yang semisal.
Kedua, al-Qur’an benar-benar
merupakan firman Allah ta’ala. Hal ini terlihat dari Nabi membaca isti’adzah
saat membacanya dan terdapat ayat-ayat yang menegur kesalahan Nabi. Jika
al-Qur’an adalah pemikiran Nabi, maka tidak mungkin ia meminta perlindungan
Allah saat membacanya, dan tidak mungkin pula ia mencela serta menegur dirinya
sendiri. Kedua hal terebut setidaknya menegaskan kebenaran al-Qur’an sebagai
Firman Allah ta’ala.
Ketiga, Interaksi umat muslim dengan
al-Qur’an yang mendunia. Setiap muslim meyakini secara muttawatir kebenaran
al-Qur’an. Membacanya dan mengkajinya bernilai Ibadah. Selain itu, tak jarang
pembuktian ilmu hari ini telah Allah jelaskan dalam al-Qur’an sejak 1400 tahun
yang lalu. Keempat, al-Qur’an membenarkan apa yang terjadi di masa lalu dan
menggambarkan apa yang akan dating. Seperti pembuktian pada mayat fir’aun yang
telah dijamin dalam al-Qur’an, namun baru akhir-akhir ini mayatnya benar-benar
ditemukan. Inilah mukjizat al-Qur’an yang membenarkan keilmiahannya.
Kelima, kesusastraan al-Qur’an yang
begitu indah, terbukti dalam ilmu balaghah. Sehingga pantas jika al-Qur’an
tidak mampu ditiru oleh manusia manapun, karena kesusastraan langsung berupa
firman Allah ta’ala. Kelima hal ini setidaknya menjadi jawaban yang penting
untuk meruntuhkan pemahaman bahwa al-Qur’an tidak ilmiah. Maka sebagai seorang
muslim kita harus meyakini kebenaran al-Qur’an yang hakiki dan menjadikannya
pedoman hidup seorang mukmin.
Islam tidak pernah mendikotomi atau
memisahkan ilmu menjadi ilmu dunia dan ilmu akhirat. Pada hakikatnya, setiap
ilmu bersumber dari Allah swt. Berupa al-Qur’an dan as-Sunnah. Baik yang nanti
diterjemahkan menjadi ilmu-ilmu syariat berupa musthalah, ‘ulumul Qur’an, dan
lain sebagainya. Serta ada pula yang diterjemahkan menjadi ilmu biologi,
matematika, dan lain sebagainya. Namun, ilmu yang paling utama adalah ilmu yang
mendekatkan dirimu kepada Allah, memantapkan ibadahmu, dan mengantarkan diri
menjadi mukmin yang paripurna.
mantap syeikh :D
BalasHapus"komputer anda bervirus ? ngelag ? perlu instal ulang ? atau mau konsultasi ? alftek siap melayani, silahkan berkunjung alftek10.blogspot.com " <<<numpang promosi kang :v
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus