Kamis, 19 Mei 2016

Catatan kecil untuk para pemuda.

Menikahlah, jika tak mampu shaumlah!

Bagi seorang insan yang telah mampu secara fisik, ruhani, maupun Ilmu untuk menikah, maka menikahlah. Menikah menjadi solusi pertama bagi seorang insan yang mencintai, dan telah mampu untuk menikah. Maka cintanya pada seorang insan akan dibalut dalam bingkai yang halal, menjalaninya menjadi ibadah dan amal shalih.
Namun, jika kemudian kita belum mampu untuk menikah, maka shaumlah. Shaum menjadi solusi kedua, bagi para pemuda yang belum mampu untuk menikah. Hakikat shaum bukan hanya menahan diri dari lapar dan dahaga, tapi ia lebih baik untuk menundukan nafsu dan pandangan. Maka bagi yang belum mampu untuk menikah, perbanyaklah shaum, agar shaum itu menjagamu dari nafsu syaithan.

Islam agama yang komprehensif, mengatur kehidupan manusia dari hal yang paling mendasar, dari bangun tidurnya seorang manusia hingga ia tertidur kembali. Tak terkecuali dengan fitrah manusia, yaitu suka dan menyukai, cinta dan mencintai, Islam telah mengaturnya dengan sedemikian baik.
Maka tinggal kita mengukur diri, solusi mana yang lebih pantas kita ambil. Jika merasa diri telah mampu, dan sudah ada calon pendamping hidup yang siap, maka menikahlah. Sempurnakan setengah agama dengan ibadah seumur hidup.
Namun, jika diri merasa belum mampu untuk menikah, maka shaumlah. Tundukan nafsu dan pandangan, lembutkan hati dan fikiran, hingga Allah katakan kita siap beribadah seumur hidup dan sempurna setengah agama.
Jodoh telah Allah tentukan, tak perlu engkau risau. Ia tak akan tertukar, jika pun engkau tak berjodoh dengan bidadari dunia, maka engkau akan berjodoh dengan bidadari surga. Entah manusia yang lebih dulu bertemu kita, ataukah maut yang lebih dulu datang di hadapan kita. Bersabarlah dalam penantian, menanti dalam kesabaran. Allah kabulkan apa yang engkau butuhkan, Allah berikan disaat yang Ia kehendaki.
Wallahua'lam

0 komentar:

Posting Komentar