Rabu, 09 November 2016

Usaha Budidaya Tanaman Okra



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peran yang sangat besar dalam perekonomian nasional, terutama sumbangannya tehadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan devisa negara, tetapi belum mampu mengangkat pendapatan petani. Sehingga pengembangan pertanian harus menjadi sasaran utama dalam perekonomian Indonesia. Negara Indonesia terkenal sebagai Negara agrarian, maka sudah sepantasnya pertanian menjadi pokok kemajuan bangsa.
Akhir-akhir ini, kita dikenalkan pada lifestyle atau gaya hidup sehat dengan tema back to nature. Bagaimana menjadikan tanaman sebagai apotek hidup, dan mengembalikan kebutuhan akan obat menjadi obat-obatan herbal. Salah satu tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan dan juga sebagai obat adalah tanaman Okra. Tanaman Okra ini memiliki nama latin Abelmoschus Esculentus.

Budidaya okra adalah budidaya tanaman yang menghasilkan buah okra. Tanaman ini cukup terkenal diberbagai negara di Asia. Namun di Indonesia tanaman ini tidak terlalu dikenal. Tanaman ini bisa dijadikan sayur. Ciri dari buah okra yang bisa dijadikan sayur adalah berwarna hijau atau juga merah keunguan, bentuknya seperti belimbing dan banyak mengandung lendir. Sayuran ini bisa dijadikan sup dan juga masakan yang lainnya, namun masih jarang orang yang memanfaatkan dan mengetahui jenis tanaman ini.
Belum banyaknya budidaya tanaman okra di negeri ini, seharusnya menjadi peluang bisnis bagi yang berjuang di sektor pertanian. Khasiat dan manfaatnya yang sudah semakin dikenal, akan membuat tanaman ini terus melonjak harga jualnya. Kenaikan harga ini tentu akan sangat menguntungkan petani, utamanya masih sedikit petani yang membudidayakan tanaman okra ini.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul ”Usaha Budidaya Tanaman Okra”. Semoga dengan karya tulis ini, menjadi langkah awal dalam pembudidayaan tanaman Okra di Indonesia.

B.     Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang dihadapi yaitu :
a.    Budidaya Tanaman Okra
b.   Analisis Usaha Tanaman Okra

C.    Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a.       Mengetahui cara budidaya tanaman Okra
b.      Mengetahui analisis usaha tanaman Okra

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Klasifikasi Tanaman Okra

Kingdom               : Plantae
Sub Kingdom        : Viridiplantae
Divisi                     : Tracheophyta
Sub Divisi             : Spermatophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Malvales
Famili                    : Malvaceae
Genus                    : Abelmoschus Medik
Spesies                  : Abelmoschus esculentus (L.) Moench
Ia termasuk suku kapas-kapasan (Malvaceae), berkerabat dengan kembang sepatu dan pulutan. Nama ilmiahnya Abelmoschus esculentus atau Hibiscus esculentus. Tanaman ini biasa digunakan sebagai sayuran. Tanaman Okra atau yang lebih dikenal kacang arab, sebenarnya diduga berasal dari Asia Tenggara, bahkan sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Tanaman ini tersebar ke berbagai daerah tropik dan subtropik seperti India, Afrika Barat dan Brasil, yang pada akhirnya lebih populer di negara-negara Eropa dan Australia. Kurang dikenalnya tanaman sayur ini dikarenakan kita belum mengetahui apa manfaat dan kegunaan tanaman sayur Okra. Selama ini tanaman sayur Okra banyak diambil buah mudanya yang berbentuk silindris meruncing untuk sayur. Bahkan di beberapa negara seperti India, Srilangka, Jepang, Philiphina, Saudi Arabia dan Eropa, masakan buah Okra ini sangat populer.

B.     Budidaya Tanaman Okra

Budidaya okra tidak perlu melakukan persemaian karena benih bisa ditanam secara langsung pada lahan yang sudah disiapkan. Tanah sebaiknya diberi pupuk kandang sebanyak 4-6 ton/ha. Lahan harus dibuat bedengan dengan lebar kurang lebih 100 cm. Jarak bedengan sebaiknya sekitar 25 cm. diameter lubang tanam adalah 20 cm dan memiliki kedalaman 5 cm. Siapkan bibit yang sudah tua dan diseleksi mana yang memiliki ciri yang baik untuk ditanam. Jangan lupa untuk merendam benih selama semalam agar lebih mempercepat perkecambahan. Jarak tanam untuk benih adalah 60 x 120 cm dengan 5 benih tiap lubang.
Pada lahan sawah bekas padi, Tanaman Okra merupakan tanaman sayur yang sangat mudah ditanam dan sesuai dengan berbagai lahan. Bertanam Okra tanpa melakukan pengolahan pun masih dapat memberikan hasil. Tanaman Okra juga dapat ditumpangsarikan dengan tanaman lain misalnya kedelai, kacang tanah atau kacang hijau. Okra akan tumbuh baik pada curah hujan 1.000 – 3.000 mm setiap tahun. Tanaman Okra dapat ditanam dengan cara sederhana maupun intensif. Adapun penanaman secara sederhana dapat dilakukan pada lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah.
Benih tanaman Okra ditanam dengan cara ditugal menggunakan jarak tanam 100 x 20 cm atau 40 x 40 cm. Untuk tanah yang kurang subur dapat menggunakan jarak tanam 50 cm x 25 cm atau 40 cm X 25 cm. Pada saat dilakukan penanaman, diusahakan tanah cukup lembab, tidak tergenang air dan bersih dari gulma. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 3 minggu menggunakan UREA, SP-36 dan KCl dengan dosis 100 kg/ha Urea, 75 Kg/ha SP-36 dan 75 Kg/ha KCl. Pupuk dimasukkan ke dalam tanah dengan cara ditugal kemudian tanaman dibumbun agar pertumbuhannya optimal.
Penanaman secara intensif dilakukan dengan melakukan pengolahan tanah. Setelah dilakukan pengolahan tanah, kemudian dibuat guludan-guludan selebar 1-2 meter dengan lebar parit antar guludan selebar 30 cm dan kedalaman 30 cm. Tiap guludan berisi 2-4 baris tanaman, jarak tanaman pada guludan 50 cm x 20 cm, atau juga 40 x 30 cm. Benih okra dimasukkan kedalam lubang sebanyak 3-4 biji dengan cara ditugal. Apabila tanaman sudah berumur 2 minggu dilakukan penjarangan menjadi 2 tanaman per lubang. Pemupukan dilakukan saat penanaman sebagai pupuk dasar yaitu menggunakan 100 kg UREA, 100 kg SP-36 dan 50 kg KCl per hektar.
Tanaman dibumbun setelah berumur 2 minggu. Penyiangan dilakukan dua kali pada umur dua minggu dan enam minggu. Pengairan dilakukan apabila tanaman tampak kekeringan, sedangkan pengendalian hama penyakit dilakukan apabila gejala serangannya sudah dianggap melebihi ambang batas ekonomi.Tanaman semusim yang dapat ditumpangsarikan dengan Okra adalah : jagung, kedelai, kacang hijau, padi gogo dan cabe rawit. Pada pola tumpang sari, tanaman Okra berfungsi sebagai tanaman penyeling dengan jarak tanam 150 x 50 cm, atau 100 x 50 cm. Pemanenan buah Okra muda sudah dapat dilakukan mulai umur 40 hari setelah tanam dan yang dilakukan 3 hari sekali hingga tanaman Okra berumur 90 hari.

C.    Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Okra

Pemeliharaan untuk budidaya okra harus diperhatikan. Penyiraman harus dilakukan secara rutin sebanyak 2 kali sehari pagi dan juga sore hari. tanah sebaiknya selalu dalam keadaan basah pada masa awal pertumbuhan. Pada masa selanjutnya, ketika tanaman sudah berumur beberapa minggu penyiraman bisa dilakukan 2 hari sekali. Setelah seminggu anda bisa melakukan penjarangan tanaman dan juga penyulaman sekaligus membersihkan rumput yang tumbuh disekitar area tanam. Pemupukan harus dilakukan setelah 14 hari dengan pupuk Ura atau KCI sebanyak 100 kg/ha. Penanggulangan penyakit bisa menggunakan Dithane M-45.

D.    Panen dan Pasca Panen

Panen pada budidaya okra bisa dilakukan setelah tanaman ini berusia sekitar 2 bulan dan sudah banyak bunga yang muncul. Panen bisa dilakukan pada pagi atau sore hari setiap 2 hari sekali. Panen bisa berlangsung hingga 4 bulan hingga tanaman tidak produktif lagi. Dari budidaya tanaman okra anda bisa memanen buah okra yang berukuran 5-10 cm. buah yang sudah tua tidak dapat dikonsumsi karena teksturnya yang sudah tidak layak konsumsi. Dari buah yang sudah tua, anda bisa memanfaatkan bijinya untuk ditanam kembali sebagai benih yang baik.
E.     Perencanaan Biaya
No.
Uraian
Jumlah (Rp)
A.
Modal

1
Benih, 30 kg @ Rp. 8.000
    240.000
2
Pupuk kandang 1000 kg @ Rp. 1.000
 1.000.000
3
Pupuk Urea, 150 kg @ Rp. 1.300
    195.000
4
Pestisida / Insektisida, 2 liter @ Rp. 75.000
    150.000

Jumlah Modal (A)
 1.585.000



B.
Biaya Operasional / Upah Kerja

1
Pengolahan lahan 30 HOKp @ 30.000 atau borongan
   900.000
2
Pencabutan bibit + penanaman 20 HOKw @ Rp. 17.500
   350.000
3
Penyiangan + pemupukan ke-1 16 HOKp @ Rp. 30.000
   480.000
4
Penyiangan + pemupukan ke-2 16 HOKp @ Rp. 30.000
   480.000
5
Penyemprotan 4 HOKp @ Rp. 30.000
   120.000
6
Panen dan pasca panen 12 HOKp @ Rp. 30.000
   360.000
7
Biaya pengeringan 8 HOKp @ Rp. 30.000
   240.000

Jumlah Biaya Operasional (B)
 2.930.000

Pengeluaran (A+B)
 3.515.000




















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Budidaya tanaman Okra di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan
2.      Kebutuhan modal tidak terlalu besar, sehingga memudahkan kita mengembangkan budidaya tanaman okra

B.     SARAN
Tanaman okra memiliki manfaat yang besar untuk kehidupan manusia. Optimalisasi pengembangan budidaya Okra merupakan potensi ekonomi bagi Indonesia. Belum banyaknya orang yang mebudidayakan tanaman Okra, menjadi peluang bagi kita para pelaku bisnis pertanian. Oleh karena itu,penulis berharap melalui makalah perencanaan usaha ini dapat menginspirasi pembacanya untuk membudidayakan tanaman okra, bahka untuk tujuan bisnis.

6 komentar: