BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peran
yang sangat besar dalam perekonomian nasional, terutama sumbangannya tehadap Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) dan devisa negara, tetapi belum mampu mengangkat
pendapatan petani. Sehingga pengembangan pertanian harus menjadi sasaran utama
dalam perekonomian Indonesia. Negara Indonesia terkenal sebagai Negara
agrarian, maka sudah sepantasnya pertanian menjadi pokok kemajuan bangsa.
Akhir-akhir ini, kita dikenalkan
pada lifestyle atau gaya hidup sehat dengan tema back to nature.
Bagaimana menjadikan tanaman sebagai apotek hidup, dan mengembalikan kebutuhan
akan obat menjadi obat-obatan herbal. Salah satu tanaman yang bermanfaat bagi
kesehatan dan juga sebagai obat adalah tanaman Okra. Tanaman Okra ini memiliki
nama latin Abelmoschus
Esculentus.
Budidaya okra adalah budidaya
tanaman yang menghasilkan buah okra. Tanaman ini cukup terkenal diberbagai
negara di Asia. Namun di Indonesia tanaman ini tidak terlalu dikenal. Tanaman
ini bisa dijadikan sayur. Ciri dari buah okra yang bisa dijadikan sayur adalah
berwarna hijau atau juga merah keunguan, bentuknya seperti belimbing dan banyak
mengandung lendir. Sayuran ini bisa dijadikan sup dan juga masakan yang
lainnya, namun masih jarang orang yang memanfaatkan dan mengetahui jenis
tanaman ini.
Belum banyaknya budidaya tanaman
okra di negeri ini, seharusnya menjadi peluang bisnis bagi yang berjuang di
sektor pertanian. Khasiat dan manfaatnya yang sudah semakin dikenal, akan
membuat tanaman ini terus melonjak harga jualnya. Kenaikan harga ini tentu akan
sangat menguntungkan petani, utamanya masih sedikit petani yang membudidayakan
tanaman okra ini.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka
penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul ”Usaha Budidaya Tanaman
Okra”. Semoga dengan karya tulis ini, menjadi langkah awal dalam pembudidayaan
tanaman Okra di Indonesia.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan
beberapa masalah yang dihadapi yaitu :
a. Budidaya Tanaman Okra
b. Analisis Usaha Tanaman Okra
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu
sebagai berikut :
a. Mengetahui cara budidaya tanaman
Okra
b. Mengetahui analisis usaha tanaman
Okra
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Klasifikasi Tanaman Okra
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :
Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Abelmoschus Medik
Spesies : Abelmoschus
esculentus (L.) Moench
Ia termasuk suku kapas-kapasan
(Malvaceae), berkerabat dengan kembang sepatu dan pulutan. Nama ilmiahnya
Abelmoschus esculentus atau Hibiscus esculentus. Tanaman ini biasa digunakan
sebagai sayuran. Tanaman Okra
atau yang lebih dikenal kacang arab, sebenarnya diduga berasal dari Asia
Tenggara, bahkan sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Tanaman ini tersebar ke berbagai daerah tropik dan subtropik
seperti India, Afrika Barat dan Brasil, yang pada akhirnya lebih populer di
negara-negara Eropa dan Australia. Kurang dikenalnya tanaman sayur ini
dikarenakan kita belum mengetahui apa manfaat dan kegunaan tanaman sayur Okra.
Selama ini tanaman sayur Okra banyak diambil buah mudanya yang berbentuk
silindris meruncing untuk sayur. Bahkan di beberapa negara seperti India,
Srilangka, Jepang, Philiphina, Saudi Arabia dan Eropa, masakan buah Okra ini
sangat populer.
B. Budidaya Tanaman Okra
Budidaya okra tidak perlu melakukan persemaian karena benih bisa
ditanam secara langsung pada lahan yang sudah disiapkan. Tanah sebaiknya diberi
pupuk kandang sebanyak 4-6 ton/ha. Lahan harus dibuat bedengan dengan lebar
kurang lebih 100 cm. Jarak bedengan sebaiknya sekitar 25 cm. diameter lubang
tanam adalah 20 cm dan memiliki kedalaman 5 cm. Siapkan bibit yang sudah tua
dan diseleksi mana yang memiliki ciri yang baik untuk ditanam. Jangan lupa
untuk merendam benih selama semalam agar lebih mempercepat perkecambahan. Jarak
tanam untuk benih adalah 60 x 120 cm dengan 5 benih tiap lubang.
Pada lahan sawah bekas padi, Tanaman Okra merupakan tanaman sayur
yang sangat mudah ditanam dan sesuai dengan berbagai lahan. Bertanam Okra tanpa
melakukan pengolahan pun masih dapat memberikan hasil. Tanaman Okra juga dapat
ditumpangsarikan dengan tanaman lain misalnya kedelai, kacang tanah atau kacang
hijau. Okra akan tumbuh baik pada curah hujan 1.000 – 3.000 mm setiap tahun.
Tanaman Okra dapat ditanam dengan cara sederhana maupun intensif. Adapun
penanaman secara sederhana dapat dilakukan pada lahan sawah bekas padi tanpa
pengolahan tanah.
Benih tanaman Okra ditanam dengan cara ditugal menggunakan jarak
tanam 100 x 20 cm atau 40 x 40 cm. Untuk tanah yang kurang subur dapat
menggunakan jarak tanam 50 cm x 25 cm atau 40 cm X 25 cm. Pada saat dilakukan
penanaman, diusahakan tanah cukup lembab, tidak tergenang air dan bersih dari
gulma. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 3 minggu menggunakan
UREA, SP-36 dan KCl dengan dosis 100 kg/ha Urea, 75 Kg/ha SP-36 dan 75 Kg/ha
KCl. Pupuk dimasukkan ke dalam tanah dengan cara ditugal kemudian tanaman
dibumbun agar pertumbuhannya optimal.
Penanaman secara intensif dilakukan dengan melakukan pengolahan
tanah. Setelah dilakukan pengolahan tanah, kemudian dibuat guludan-guludan
selebar 1-2 meter dengan lebar parit antar guludan selebar 30 cm dan kedalaman
30 cm. Tiap guludan berisi 2-4 baris tanaman, jarak tanaman pada guludan 50 cm
x 20 cm, atau juga 40 x 30 cm. Benih okra dimasukkan kedalam lubang sebanyak
3-4 biji dengan cara ditugal. Apabila tanaman sudah berumur 2 minggu dilakukan
penjarangan menjadi 2 tanaman per lubang. Pemupukan dilakukan saat penanaman
sebagai pupuk dasar yaitu menggunakan 100 kg UREA, 100 kg SP-36 dan 50 kg KCl
per hektar.
Tanaman dibumbun setelah berumur 2 minggu. Penyiangan dilakukan dua
kali pada umur dua minggu dan enam minggu. Pengairan dilakukan apabila tanaman
tampak kekeringan, sedangkan pengendalian hama penyakit dilakukan apabila
gejala serangannya sudah dianggap melebihi ambang batas ekonomi.Tanaman semusim
yang dapat ditumpangsarikan dengan Okra adalah : jagung, kedelai, kacang hijau,
padi gogo dan cabe rawit. Pada pola tumpang sari, tanaman Okra berfungsi
sebagai tanaman penyeling dengan jarak tanam 150 x 50 cm, atau 100 x 50 cm.
Pemanenan buah Okra muda sudah dapat dilakukan mulai umur 40 hari setelah tanam
dan yang dilakukan 3 hari sekali hingga tanaman Okra berumur 90 hari.
C. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Okra
Pemeliharaan untuk budidaya okra harus diperhatikan.
Penyiraman harus dilakukan secara rutin sebanyak 2 kali sehari pagi dan juga
sore hari. tanah sebaiknya selalu dalam keadaan basah pada masa awal
pertumbuhan. Pada masa selanjutnya, ketika tanaman sudah berumur beberapa
minggu penyiraman bisa dilakukan 2 hari sekali. Setelah seminggu anda bisa
melakukan penjarangan tanaman dan juga penyulaman sekaligus membersihkan rumput
yang tumbuh disekitar area tanam. Pemupukan harus dilakukan setelah 14 hari
dengan pupuk Ura atau KCI sebanyak 100 kg/ha. Penanggulangan penyakit bisa
menggunakan Dithane M-45.
D. Panen dan Pasca Panen
Panen pada budidaya okra bisa dilakukan setelah tanaman ini
berusia sekitar 2 bulan dan sudah banyak bunga yang muncul. Panen bisa
dilakukan pada pagi atau sore hari setiap 2 hari sekali. Panen bisa berlangsung
hingga 4 bulan hingga tanaman tidak produktif lagi. Dari budidaya tanaman okra
anda bisa memanen buah okra yang berukuran 5-10 cm. buah yang sudah tua tidak
dapat dikonsumsi karena teksturnya yang sudah tidak layak konsumsi. Dari buah
yang sudah tua, anda bisa memanfaatkan bijinya untuk ditanam kembali sebagai
benih yang baik.
E.
Perencanaan Biaya
No.
|
Uraian
|
Jumlah (Rp)
|
A.
|
Modal
|
|
1
|
Benih, 30 kg @ Rp. 8.000
|
240.000
|
2
|
Pupuk kandang 1000 kg @ Rp. 1.000
|
1.000.000
|
3
|
Pupuk Urea, 150 kg @ Rp. 1.300
|
195.000
|
4
|
Pestisida / Insektisida, 2 liter @
Rp. 75.000
|
150.000
|
Jumlah Modal (A)
|
1.585.000
|
|
B.
|
Biaya Operasional / Upah Kerja
|
|
1
|
Pengolahan lahan 30 HOKp @ 30.000
atau borongan
|
900.000
|
2
|
Pencabutan
bibit + penanaman 20 HOKw @ Rp. 17.500
|
350.000
|
3
|
Penyiangan
+ pemupukan ke-1 16 HOKp @ Rp. 30.000
|
480.000
|
4
|
Penyiangan
+ pemupukan ke-2 16 HOKp @ Rp. 30.000
|
480.000
|
5
|
Penyemprotan
4 HOKp @ Rp. 30.000
|
120.000
|
6
|
Panen
dan pasca panen 12 HOKp @ Rp. 30.000
|
360.000
|
7
|
Biaya
pengeringan 8 HOKp @ Rp. 30.000
|
240.000
|
Jumlah Biaya Operasional (B)
|
2.930.000
|
|
Pengeluaran (A+B)
|
3.515.000
|
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Budidaya tanaman Okra di Indonesia
memiliki potensi besar untuk dikembangkan
2. Kebutuhan modal tidak terlalu besar,
sehingga memudahkan kita mengembangkan budidaya tanaman okra
B. SARAN
Tanaman okra memiliki manfaat yang
besar untuk kehidupan manusia. Optimalisasi pengembangan budidaya Okra
merupakan potensi ekonomi bagi Indonesia. Belum banyaknya orang yang
mebudidayakan tanaman Okra, menjadi peluang bagi kita para pelaku bisnis
pertanian. Oleh karena itu,penulis berharap melalui makalah perencanaan usaha
ini dapat menginspirasi pembacanya untuk membudidayakan tanaman okra, bahka
untuk tujuan bisnis.
Mantap
BalasHapusMantap
BalasHapusterimakasih.. Salam kenal auda, selamat datang di blog Elfa Al Aufa ��
BalasHapuspotensi okra perhektar nya berapa kilogram ya?
BalasHapusHarga per kg sekarang berapa ya..?
BalasHapussykron syeh hehe
BalasHapus