LAPORAN PRAKTIKUM
“PERSEMAIAN”
Selasa, 15 Februari 2016/7
Rabi’ul Akhir 1437 H
Diajukan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Dasar-dasar Agronomi
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
AGROTEKNOLOGI 4 - A
Asep Yusuf F. 1147060009
Elfa Muhammad Ihsan Al Aufa 1147060024
Elisa Martiana 1147060025
Gustaman Nasrulloh 1147060032
Maudy Agustin 1147060042
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016 M/1437 H
A.
Tujuan
Mengidentifikasi
dan memahami persemaian tanaman tomat
B. Dasar Teori
Tanaman sayuran dibudidayakan
dengan dua macam cara yaitu secara langsung dan tidak langsung atau persemaian.
Persemaian atau nursery merupakan areal atau tempat kegiatan untuk
memproses benih, menjadi bibit, hingga sampai siap ditanam di areal tertentu seperti
sawah dan kebun. Definisi yang lain menjelaskan, Persemaian
merupakan suatu proses menyiapkan bibit tanaman baru sebelum ditanam pada lahan
sesungguhnya. Benih tanaman disemaikan pada suatu tempat berlebih dahulu hingga
pada usia tertentu baru dipindahkan ke lahan. Penyemaian ini sangat penting,
terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan terhadap faktor-faktor
luar yang dapat menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman.
Persemaian ini menjadi hal yang
penting dalam budidaya tanaman sayuran, bibit yang dihasilkan akan menentukan
hasil produksi optimal. Oleh karena itu, pada proses persemaian ini harus
dilakukan seoptimal mungkin dengan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman untuk
berkembang. Agar dihasilkan bibit yang unggul dan siap ditanam di areal tanam. Persemaian atau pembibitan berfungsi untuk
menyediakan bibit yang berkualitas dalam jumlah yang memadai, sesuai
dengan kebutuhan yang direncanakan, tata waktunya tepat dan bibitnya
dapat beradaptasi dengan tapak atau kondisi setampat.
Pada umumnya persemaian
dikelompokkan menjadi 2, yaitu persemaian sementara dan persemaian tetap.
a)
Persemaian
Sementara (Flying Nursery)
Persemaian sementara biasanya merupakan
persemaian kecil, dan diletakkan dekat dengan lokasi yang akan ditanami.
Persemaian jenis ini biasanya digunakan tidak melebihi jangka waktu 5 tahun.
Keuntungan dari persemaian
sementara antara lain :
i.
Kondisi
lingkngan mendekati keadaan yang sebenarnya.
ii.
Ongkos
pengangkutan bibit murah.
iii.
Kesuburan
tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu berpindah
tempat setelah tanah menjadi miskin.
iv.
Tenaga kerja
sedikit sehingga mudah pengurusannya.
Sedangkan kekurangan dari
persemaian sementara yaitu :
i.
Ongkos
persemaian jatuhnya mahal karena tersebarnya pekerjaan dengan hasil yang
sedikit.
ii.
Keterampilan
petugas sulit ditingkatkan, karena sering berganti petugas.
iii.
Seringkali
gagal karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih.
iv.
Lokasi
persemaian yang terpancar menyulitkan pengawasan..
b)
Persemaian
Tetap
Persemaian ini biasanya berukuran
besar (luas) dan lokasinya menetap di suatu tempat, dengan tujuan
untuk melayani areal penanaman yang luas. Keuntungan dari
persemaian tetap adalah :
i.
Kesuburan
tanah dapat dipelihara dengan pemupukan
ii.
Dapat
dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki 3 Pengawasan dan pemeliharaan
lebih efisien, dengan staf yang tetap dan terpilih
iii.
Perencanaan
pekerjaan akan lebih teratur
iv.
Produktivitas
semai/bibit tinggi, kualitas bibit lebih baik dan pertumbuhannya lebih
seragam
Adapun kekurangan dari persemaian
tetap adalah :
i.
Kondisi
lingkungan tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
ii.
Ongkos
pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian sementara.
iii.
Membutuhkan
biaya dan investasi lebih besar dibanding persemaian sementara.
Oleh karena itu, perencanaan
persemaian yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum
persemaian ini adalah:
1. Sekop 1 Buah
2. Ember 1 Buah
3. Pupuk Secukupnya
4. Tanah Secukupnya
5. Cocopeat secukupnya
6. Trai 1 Buah
7. Benih 25 Buah
D. Prosedur
Benih
direndam
+siapkan Media Tanam
Campurkan
Cocopeat
Dengan
tanah 1:1
+Aduk campuran
Masukkan
campuran tanah
Dan
cocopeat ke dalam trai
+Masukkan benih ke dalam
Trai
Amati
pertumbuhannya
E. Pengamatan
Waktu
|
Rata-rata
|
|||
Waktu berkecambah
|
Tinggi tananaman
|
Jumlah daun
|
Presentase tumbuh
|
|
Minggu ke-1
|
10
|
2,93
|
1,9
|
40%
|
Minggu ke-2
|
22
|
4,6318
|
2,36
|
88%
|
Minggu ke-3
|
22
|
6,13
|
3,7
|
88%
|
Minggu ke-4
|
23
|
7,69
|
4
|
88%
|
F. Pembahasan
Persemaian hanya dilakukan pada
tanaman yang mempunyai karakteristik biji kecil atau lembut yang biasanya hanya
dimiliki oleh tanaman sayuran. Persemaian dilakukan untuk benih yang halus dan
tidak tahan terhadap faktor luar, sehingga dengan persemaian benih dapat tumbuh
lebih kuat sebelum disimpan di areal tanam
Pada praktikum penyemaian benih
tomat ini, bahan yang digunakan untuk media tanam adalah tanah dan cocopeat
yang dicampur dengan perbandingan 1:1. Pada media tanam ini tidak digunakan
pupuk kandang, karena tanah dan cocopeat sudah cukup baik sebagai media tanam.
Setelah itu, benih ditanam satu persatu, tidak disebar agar terkontrol dan
tidak terjadi perebutan unsur hara. Selain itu, karena mengguanakan trai, maka
pada satu kotak kecil diisi satu bibit tanaman.
Benih dapat berkecambah
bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses perkecambahan.
Perkembangan benih dipengaruhi oleh
faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam yang
mempengaruhi perkecambahan benih
antara lain tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi dan penghambat
perkecambahan berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan
benih. Faktor luar utama yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya air, suhu,
cahaya, oksigen dan medium (Irwanto 2012).
Benih yang ditanam mulai tumbuh
di minggu pertama, dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Hingga minggu
terakhir persemaian, dari 25 benih yang ditanam, tumbuh kurang lebih 22 benih,
namun dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Perkecambahan benih yang
dipengaruhi oleh factor eksternal dan internal, sangat mempengaruhi proses
pertumbuhan benih tomat ini. Cocopeat sebagai media tanam yang kita gunakan
tidak memiliki kandungan nutrien yang tinggi atau rendah, sehingga seharusnya
penggunaan cocopeat harus dibarengi dengan pupuk agar kebutuhan nutrisi tanaman
dapat terpenuhi, sedangkan pada praktikum persemaian kali ini tidak digunakan
pupuk, sehingga kemungkinan media tanam kekurangan nutrien.
Faktor eksternal yang mungkin
mempengaruhi adalah air dan cahaya matahari. Air dapat terpenuhi dengan
penyiraman yang teratur, oleh karena itu penyiraman yang terartur harus
dilakukan dengan baik. Selain itu, cahaya matahari pun turut mempengaruhi,
lokasi penyimpanan trai yang di greenhouse terkadang membuat sinar matahari
tidak mencukupi karena terhalang oleh bangungan-bagunan di sekitar greenhouse.
Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan eksternal dan internal benih
untuk berkecambah.
G.
Kesimpulan
1.
Persemaian
dilakukan pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan terhadap faktor luar.
Oleh karena itu, pada benih tomat dilakukan penyemaian.
2.
Media tanam
sangat berpengaruh pada perkecambahan benih, seperti cocopeat yang digunakan
harus dicampur dengan pupuk agar terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.
3.
Perkecambahan
berjalan optimal saat factor internal dan eksternal untuk perkecambahan benih
terpenuhi.
H.
Daftar
Pustaka
1.
Hanum,
Chairani 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
2.
Laelasari,
dan Nunung N.2011. budidaya tanaman. Bandung: Yrama Widya
3.
Lestariningsih.,
Arrum. 2012. Meramu media tanam untuk pembibitan. Yogyakarta: Cahaya
Atma Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar