Jumat, 30 Desember 2016

Persemaian



LAPORAN PRAKTIKUM
 “PERSEMAIAN”

Selasa, 15 Februari 2016/7 Rabi’ul Akhir 1437 H
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar Agronomi
Dosen Pengampu :



Disusun Oleh :


AGROTEKNOLOGI 4 - A

Asep Yusuf F.                                        1147060009
Elfa Muhammad Ihsan Al Aufa         1147060024
Elisa Martiana                                      1147060025
Gustaman Nasrulloh                            1147060032
Maudy Agustin                                     1147060042



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016 M/1437 H


A.    Tujuan
Mengidentifikasi dan memahami persemaian tanaman tomat
B.     Dasar Teori
Tanaman sayuran dibudidayakan dengan dua macam cara yaitu secara langsung dan tidak langsung atau persemaian. Persemaian atau nursery merupakan areal atau tempat kegiatan untuk memproses benih, menjadi bibit, hingga sampai siap ditanam di areal tertentu seperti sawah dan kebun. Definisi yang lain menjelaskan, Persemaian merupakan suatu proses menyiapkan bibit tanaman baru sebelum ditanam pada lahan sesungguhnya. Benih tanaman disemaikan pada suatu tempat berlebih dahulu hingga pada usia tertentu baru dipindahkan ke lahan. Penyemaian ini sangat penting, terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan terhadap faktor-faktor luar yang dapat menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman.
Persemaian ini menjadi hal yang penting dalam budidaya tanaman sayuran, bibit yang dihasilkan akan menentukan hasil produksi optimal. Oleh karena itu, pada proses persemaian ini harus dilakukan seoptimal mungkin dengan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman untuk berkembang. Agar dihasilkan bibit yang unggul dan siap ditanam di areal tanam. Persemaian atau pembibitan berfungsi untuk menyediakan bibit yang berkualitas dalam jumlah yang memadai,  sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, tata waktunya tepat dan bibitnya dapat  beradaptasi dengan tapak atau kondisi setampat.
Pada umumnya persemaian dikelompokkan  menjadi 2, yaitu persemaian sementara dan persemaian tetap.
a)      Persemaian Sementara (Flying Nursery)
Persemaian sementara biasanya merupakan persemaian kecil, dan diletakkan dekat dengan lokasi yang akan ditanami. Persemaian jenis ini biasanya digunakan tidak melebihi jangka waktu 5 tahun.
Keuntungan dari persemaian sementara antara lain :
                                i.            Kondisi lingkngan  mendekati keadaan yang sebenarnya.
                              ii.            Ongkos pengangkutan bibit murah.
                            iii.            Kesuburan tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu  berpindah tempat setelah tanah menjadi miskin.
                            iv.            Tenaga kerja sedikit sehingga mudah pengurusannya.
Sedangkan kekurangan dari persemaian sementara yaitu :
                                i.            Ongkos persemaian jatuhnya mahal karena tersebarnya pekerjaan dengan hasil yang sedikit.
                              ii.            Keterampilan petugas sulit ditingkatkan, karena sering berganti petugas.
                            iii.            Seringkali gagal karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih.
                            iv.            Lokasi persemaian yang terpancar menyulitkan pengawasan..
b)      Persemaian Tetap
Persemaian ini biasanya berukuran besar  (luas) dan lokasinya menetap di suatu tempat, dengan tujuan  untuk melayani areal penanaman yang luas.  Keuntungan dari persemaian tetap adalah :
                                i.            Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan
                              ii.            Dapat dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki 3  Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien, dengan staf yang tetap  dan  terpilih
                            iii.            Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur
                            iv.            Produktivitas semai/bibit tinggi, kualitas bibit lebih baik dan  pertumbuhannya lebih seragam
Adapun kekurangan dari persemaian tetap adalah :
                                i.            Kondisi lingkungan  tidak  selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
                              ii.            Ongkos pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian sementara.
                            iii.            Membutuhkan biaya dan  investasi lebih besar  dibanding persemaian sementara.
Oleh karena itu, perencanaan persemaian yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula


C.    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum persemaian ini adalah:
1.   Sekop          1 Buah
2.   Ember         1 Buah
3.   Pupuk         Secukupnya
4.   Tanah          Secukupnya
5.   Cocopeat    secukupnya
6.   Trai             1 Buah
7.   Benih          25 Buah
D.    Prosedur
Benih direndam

            +siapkan Media Tanam


Campurkan Cocopeat
Dengan tanah 1:1

            +Aduk campuran


Masukkan campuran tanah
Dan cocopeat ke dalam trai

            +Masukkan benih ke dalam
              Trai

Amati pertumbuhannya

E.     Pengamatan
Waktu
Rata-rata
Waktu berkecambah
Tinggi tananaman
Jumlah daun
Presentase tumbuh
Minggu ke-1
10
2,93
1,9
40%
Minggu ke-2
22
4,6318
2,36
88%
Minggu ke-3
22
6,13
3,7
88%
Minggu ke-4
23
7,69
4
88%

F.     Pembahasan
Persemaian hanya dilakukan pada tanaman yang mempunyai karakteristik biji kecil atau lembut yang biasanya hanya dimiliki oleh tanaman sayuran. Persemaian dilakukan untuk benih yang halus dan tidak tahan terhadap faktor luar, sehingga dengan persemaian benih dapat tumbuh lebih kuat sebelum disimpan di areal tanam
Pada praktikum penyemaian benih tomat ini, bahan yang digunakan untuk media tanam adalah tanah dan cocopeat yang dicampur dengan perbandingan 1:1. Pada media tanam ini tidak digunakan pupuk kandang, karena tanah dan cocopeat sudah cukup baik sebagai media tanam. Setelah itu, benih ditanam satu persatu, tidak disebar agar terkontrol dan tidak terjadi perebutan unsur hara. Selain itu, karena mengguanakan trai, maka pada satu kotak kecil diisi satu bibit tanaman.  
Benih dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses perkecambahan. Perkembangan benih dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi dan penghambat perkecambahan berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih. Faktor luar utama yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya air, suhu, cahaya, oksigen dan medium (Irwanto 2012).
Benih yang ditanam mulai tumbuh di minggu pertama, dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Hingga minggu terakhir persemaian, dari 25 benih yang ditanam, tumbuh kurang lebih 22 benih, namun dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Perkecambahan benih yang dipengaruhi oleh factor eksternal dan internal, sangat mempengaruhi proses pertumbuhan benih tomat ini. Cocopeat sebagai media tanam yang kita gunakan tidak memiliki kandungan nutrien yang tinggi atau rendah, sehingga seharusnya penggunaan cocopeat harus dibarengi dengan pupuk agar kebutuhan nutrisi tanaman dapat terpenuhi, sedangkan pada praktikum persemaian kali ini tidak digunakan pupuk, sehingga kemungkinan media tanam kekurangan nutrien.
Faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi adalah air dan cahaya matahari. Air dapat terpenuhi dengan penyiraman yang teratur, oleh karena itu penyiraman yang terartur harus dilakukan dengan baik. Selain itu, cahaya matahari pun turut mempengaruhi, lokasi penyimpanan trai yang di greenhouse terkadang membuat sinar matahari tidak mencukupi karena terhalang oleh bangungan-bagunan di sekitar greenhouse. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan eksternal dan internal benih untuk berkecambah.
G.    Kesimpulan
1.      Persemaian dilakukan pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan terhadap faktor luar. Oleh karena itu, pada benih tomat dilakukan penyemaian.
2.      Media tanam sangat berpengaruh pada perkecambahan benih, seperti cocopeat yang digunakan harus dicampur dengan pupuk agar terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.
3.      Perkecambahan berjalan optimal saat factor internal dan eksternal untuk perkecambahan benih terpenuhi.
H.    Daftar Pustaka
1.      Hanum, Chairani 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
2.      Laelasari, dan Nunung N.2011. budidaya tanaman. Bandung: Yrama Widya
3.      Lestariningsih., Arrum. 2012. Meramu media tanam untuk pembibitan. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka

0 komentar:

Posting Komentar