Rabu, 29 Maret 2017

Mekanika Tanah dan Pertanian



Mekanika Tanah

Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, ding in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya.

Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat terjadinya yang disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang tidak pindah dari tempat terjadinya. Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena panas, tekanan, dan larutan.
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah padat dan disebut kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir biasanya dinyatakan dengan istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik.
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Dua cara yang umum digunakan untuk mendapat distribusi ukuran partikel-partikel tanah, yaitu: analisisi ayakan dan analisis hidrometer.
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Sehingga kita dapat memahami pergerakkan yang terjadi di dalam tanah. Ilmu mekanika tanah ini sebenarnya dipelajari di dalam teknik sipil, sebab erat kaitannya dengan pondasi bangunan yang kokoh. Namun, pemahaman mekanika tanah ini juga dapat membantu di dalam bidang pertanian. sebab, pengolahan tanah yang erat kaitannya dengan bercocok tanam pun merupakan rekayasa mekanik tanah. Sifat mekanik ini berpengaruh besar dalam kegiatan bercocok tanam.
Salah satu pokok perhatian dalam mekanika tanah adalah kadar air. Dan untuk memisahkan antara tanah dan air, di gunakan uji kadar air untuk menghilangkan airnya. Kadar air dinyatakan dalam persen volume yaitu presentase volume air terhadap volume tanah. sentuhan dan perhatian kita. Tanah merupakan tubuh alam dimana tumbuhan dapat hidup. Manusia menikmati dan menggunakan tumbuhan karena manfaatnya untuk dimakan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu juga menjadi sumber bahan makanan, pakaian dan bangunan, serta tumbuhan juga dapat memberikan keindahan bagi manusia. Maka dari itulah kualitas tanah dan jenisnya sangat menentukan kualitas dari tumbuhan yang tumbuh di atasnya dan juga hewan yang berada di atas tanah itu.
Kadar air tanah berperan dalam proses pembentukan tanah, yaitu pelarut yang dapat mempercepat reaksi dalam tanah. Air tanah juga berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah. Kadar air tanah dapat dinyatakan dengan bermacam-maacam cara, yaitu perbandingan berat air tanah terhadap berat basah, perbandingan berat air tanah kering dan perbandingan volume air terhadap volume tanah. Koefisien air tanah merupakan koefisien yang menunjukan potensi ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari: 1) jenuh atau retensi maksimum; 2) kapasitas lapangan; 3) koefisien layu; 4) koefisien higroskopis (Kemas Ali Hanafiah, 2004). Air tanah juga mengandung garam-garam yang terlarut. Larutan ini penting sebagai medium yang menyerap unsur hara.

Hubungan Mekanika Tanah dengan Pertanian

Pengetahuan mekanika tanah dalam kegiatan pertanian perlu adanya untuk perhitungan yang memperhatikan besarnya gaya luar yang dapat diberikan agar tanah yang diolah tidak mengalami kerusakan secara fisik. Sehingga pengolahan tanah tersebut dapat memberikan kondisi tanah yang cocok bagi pertumbuhan tanaman, bukan sebaliknya menghambat pertumbuhan dengan adanya pemadatan akibat pengolahan tanah. Selain itu manfaat lain dengan mengetahui kondisi ketahanan tanah ini dapat memperhitungkan alat pengolahan tanah yang tepat, misalnya dengan adanya pengetahuan mengenai  ketahan tanah tersebut dapat menentukan penggunaan traktor dengan daya yang pas. Sehingga dapat terciptanya efektifitas dan efisiensi penglohan tanah.
Tanah pada dasarnya bergerak, tidak diam. Sehingga ada yang namanya kekuatan geser tanah. Kekuatan geser suatu massa tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut per satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah yang dimaksud. Untuk menganalisis masalah stabilitas tanah seperti daya dukung, stabilitas talud (lereng), dan tekanan tanah ke samping pada turap maupun tembok penahan tanah, mula-mula kita harus mengetahui sifat-sifat  ketahanan pergeseran tanah tersebut.
Pendekatan secara teoritis untuk menyelesaikan permasalahan mengenai mekanika tanah pada lahan yang miring adalah dengan menggunakan konsep yang berlaku umum di mekanika tanah berdasarkan stabilitas massa tanah pada lereng tak hingga dan konsep berdasarkan hukum kekekalan massa dan kekekalan momentum. Dari kedua pendekatan tersebut dengan menggunakan parameter-parameter tanah yaitu rapat massa butir tanah, rapat massa air, angle of repose, porositas dan koefisien gesek static didapatkan rumusan/persamaan sudut kemiringan lereng kritis yang sama, meskipun terdapat perbedaan (Capper,1976). Mohr (1980) mengatakan bahwa keruntuhan terjadi pada suatu material akibat kombinansi kritis antara tegangan normal dan geser, dan bukan hanya akibat tegangan normal maksimum atau tegangan geser maksimum saja.
Penggunaan peralatan mekanik dalam kegiatan pengolahan tanah diantaranya dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanah sehingga memberikan produktifitas yang tinggi terhadap tanaman pertanian. sebab, pengolahan lahan ini menjadi pondasi penting dalam keberhasilan pertanian. selain itu, dengan mekanika tanah kita dapat mengetahui kadar air tanah. Kadar air ini penting sebagai suplai unsur hara tanaman.
Menurut Supardi (1979), bahwa adanya hubungan terbalik antara kadar air dan hisapan. Air cenderung mengalir keluar dari tanah basah daripada tanah rendah akan air. Banyak factor yang mempengaruhi hubungan ini. Semakin dalam lapisan tanah akan semakin halus tekstur dari tanah, semakin banyak air yang dikandung. Hal ini dapat terjadi karena tanah bertekstur halus mempunyai bahan koloidal, ruang pori dan permukaan adsorbtif yang lebih banyak.
            Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100º C – 110º C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (Madjid, 2010).
Metode yang digunakan dalam penentuan kadar air tanah yaitu penentauan kadar air tanah dengan metode gravimetri atau metode volumetri. Metode gravimetri di mulai dengan di ambilnya contoh tanah di lapang pada lapisan atas dan di akhiri dengan pengeringan dengan mengurangkan bobot kering oven 105º C.
Gravimetri adalah cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lannya. Analisis gravimetri merupakan cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan) nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis.Bagian terbesar dari analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus dari unsur atau senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap (stabil) sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis dihitung dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya.
Volumetri adalah metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada prinsip pengukuran volume. Yang harus di cari yaitu kerapatan isi dan nilai gravimetrinya. Metode ini di gunakan untuk menentukkan kadar air tanah dalam keadaan kadar air total. Kapasitas lapang dan titik layu permanen sehingga dapat di ukur air yang tersedia. Sehingga untuk mengetahui penentuan kadar air tanah maka penting di lakukan percobaan metode gravimetri. Kelebihan gravimetri dari cara volumetri adalah bahwa penyusun yang dicari dapat diketahui pengotornya, sehingga bila diperlukan dapat dilakukan pembentukan. Dan kekurangannya adalah membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kajian mekanika tanah memang sangat luas, selain berkaitan erat dengan bidang teknik sipil, juga berkaitan dengan bidang pertanian. pengetahuan mekanika tanah membantu kita memahami pengolahan tanah, kadar air tanah, juga pergeseran dan gerakkan yang terjadi di dalam tanah. Sehingga di dalam bidang pertanian, mekanika tanah ini akan membantu sekali dalam upaya optimalisasi pengolahan lahan. Pengolahan lahan yang optimal, akan membuat hasil pertanian yang optimal pula


Daftar Pustaka


Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta.
              Hanafiah, Kemas Ali. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Soepardi G. 1979. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

0 komentar:

Posting Komentar