TRANSPLANTASI ORGAN
a.Pengertian
Transplantasi Organ
Pengertian transplantasi (pencangkokan)
ialah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk
menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang
apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan penderita untuk bertahan
hidupnya tidak ada lagi.
b. Asal Mula
Transplantasi Organ
Mengganti organ tubuh yang sakit atau
rusak atau tidak berfungsi sama sekali bukanlah inovasi abad modern. Jeff E.
Zhorne dalam bukunya “Organ Transplants: How Far Dare We Go?” menyatakan bahwa
sejak awal abad ke-8 SM, para ahli bedah hindu telah melakukan transplantasi
kulit untuk mengganti hidung yang hilang karena penyakit sifilis, perang fisik,
atau hukuman atas suatu kejahatan.[1]
Dalam literatur hadis pun dituturkan
peristiwa ‘ufrajah, seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. yang kehilangan hidung
dalam suatu pertempuran dan diganti dengan hidung palsu dari perak. Hidung peraknya
itu beberapa waktu kemudian menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga ia
meminta nasihat Nabi Saw. Nabi kemudian menganjurkan agar ia mengganti hidung
perak itu dengan hidung palsu lain dari emas.[2]
Namun, transplantasi organ tubuh dari spesies yang sama belum pernah terjadi
sampai pada tahun 1913 yaitu ketika Dr. Alexis Carrel, seorang ahli bedah dari
Prancis, berhasil melakukan transplantasi ginjal seekor kucing pada kucing yang
lain. Proses transplantasi ini berhasil dilakukan setelah ia menguasai cara
penjahitan ujung-ujung pembuluh darah
yang telah dipotong agar darah dapat mengalir kembali secara efisien sebagaimana
sebelum dioperasi.[3]
Kemudian, pada awal 1950-an, sebuah proses transplantasi jantung ortotopis
berhasil dilakukan pada tubuh seekor anjing.
Untuk mempersiapkan upaya transplantasi
pertama kali jantung manusia, Prof. Christiaan N. Barnard beserta tim ahli
bedahnya, mempraktekan transplantasi jantung ortotopis pada beberapa anjing dan
melakukan transplantasi ginjal pada seseorang wanita yang hanya diidentifikasi
sebagai Ny. Black. Kemudian, pada tanggal 3 Desember 1967, Barnard beserta tim
ahli bedahnya dari Afrika Selatan berhasil mengukir sejarah dengan melakukan
pemindahan jantung dari seorang wanita bernama Denise Darvall, 24 tahun, yang
dinyatakan mati otak akibat kecelakaan kendaraan bermotor, untuk
ditransplantasikan pada tubuh seseorang bernama Louis Washkansky, 54 tahun.
Washkansky sangggup bertahan hidup selama 18 hari dan kemudian meninggal karena
infeksi paru-paru yang mengakibatkan kurangnya oksigen yang masuk ke dalam
jantung barunya itu. Kira-kira satu bulan kemudian, yaitu pada tanggal 2
januari 1968, Barnard kembali melakukan transplantasi jantung. Kali ini,
penerima donor jantung adalah Dr. Philip Blaiberg, seorang spesialis gigi dari
Cape Town, yang akhirnya keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat dan
menjalani hidup seperti sediakala. Ketika memberikan komentar atas kepulihan
yang menkjubkan dari pasiennya ini, Barnard menulis, “Kemauan dan Keberanian
Dr. Philip Blaiberg sangat banyak membantu dalam menjadikan transplantasi
jantung sebagai pilihan realistis bagi pasien-pasien berikutnya yang menderita
penyakit jantung stadium akhir.”[4]
c. Sejarah dan
Perkembangan Transplantasi Organ
John Hunter ( 1728 – 1793 ) diduga adalah
pioneer bedah eksperimental, termasuk bedah transplantasi. Dia mampu membuat kriteria
teknik bedah untuk menghasilkan suatu jaringan transplantasi yang tumbuh di
tempat baru. Akan tetapi sistem golongan darah dan sistem histokompatibilitas
yang erat hubungannya dengan reaksi terhadap transplantasi belum ditemukan.
Pada abad ke – 20, Wiener dan
Landsteiner menyokong perkembangan transplantasi dengan menemukan golongan
darah sistem ABO dan sistem Rhesus. Saat ini perkembangan ilmu kekebalan tubuh
makin berperan dalam keberhasilan tindakan transplantasi.
Perkembangan teknologi kedokteran terus
meningkat searah dengan perkembangan teknik transplantasi. Ilmu transplantasi
modern makin berkembang dengan ditemukannya metode – metode pencangkokan,
seperti :
1) Pencangkokkan
arteria mamalia internal didalam operasi lintas koroner oleh Dr. George E.
Green
2) Pencangkokkan
jantung, dari jantung kera kepada manusia oleh Dr. Cristian Bemhard, walaupun
resipiennya kemudian meninggal dalam kurun waktu 18 hari.
3)
Pencangkokkan
sel-sel substansia nigra dari bayi yang meninggal ke penderita parkinson oleh
Dr. Andreas Bjomklund
Di awal 1900-an, dilakukan
eksperimen-eksperimen mengenai transplantasi organ. Eksperimen transplantasi
paling penting dilakukan pada awal abad ke-20 oleh ahli bedah dari
Perancis, Alexis Carrel. Dia mulai bereksperimen dengan transplantasi pembuluh
darah arteri dan vena. Carrel juga orang pertama yang mengidentifikasi masalah
penolakan (rejection) transplantasi, dilema yang menghadang banyak ilmuwan dan
dokter.
Sekitar pertengahan 1900-an, atau tepatnya pada tahun 1954, Dr. Joseph Murray
melakukan transplantasi ginjal pertama dengan sukses. Prosedur tersebut, yang
mentransfer sebuah ginjal dari salah satu kembar identik ke kembarannya yang
lain, berhasil karena orang kembar berbagi gen yang sama dan tubuh pasien tidak
menolak ginjal yang baru. Pada tahun 1962, dengan mengikuti prosedur ini dia
berhasil melakukan transplantasi ginjal dari orang yang sudah meninggal ke yang
masih hidup untuk pertama kali. Dengan menggunakan obat imunosupresif selama
operasi, Murray berhasil menghentikan penolakan ginjal baru oleh tubuh pasien.
Organ utama lain yang sering
ditransplantasikan adalah paru-paru yang dilakukan pertama kali pada tahun 1962
oleh James Hardy, dari Mississippi, AS. Paru-paru diambil dari donor yang sudah
meninggal dan dicangkokkan ke tubuh pasien yang menderita kanker paru-paru. Resipien
atau penerima donor bertahan hidup selama 18 hari sebelum akhirnya gagal
ginjal. Seorang dokter Colorado juga berusaha melakukan transplantasi hati pada
tahun yang sama, tapi harus menunggu sampai 1967 untuk mencapai keberhasilan.
Transplantasi jantung pertama dilakukan pada tahun 1967 oleh Christian Barnard
di Afrika Selatan, namun penerima donor juga meninggal 18 hari kemudian.
Dimasa sekarang, transplantasi organ
sudah semakin berkembang dan menuju suatu keberhasilan yang lebih baik. Rasio
keberhasilan transplantasi moderen dapat dikaitkan dengan cyclosporine, salah
satu obat imunosupresan. Dirancang untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh,
cyclosporine membantu tubuh beradaptasi dengan jaringan baru hasil
transplantasi. Pada tahun 1980, FDA (BPPOM Amerika), menyetujui penggunaan obat
yang dinamakan Viaspan untuk membantu orang dengan transplantasi hati agar
dapat hidup lebih lama. Pada tahun 1992, transplantasi dari baboon ke manusia
berhasil dilakukan. (FDA sedang menguji obat yang dinamakan Cylex, yang dapat
mengurangi infeksi pada pasien pasca operasi.)
e.
Tipe-tipe Transplantasi Organ
Didalam buku karya Dr. Abdul Fadl M. E., yang berjudul
fikih kesehatan. M. F. A. Woodruff menerangkan bahwa setidaknya ada tiga tipe
transplantasi organ, yaitu:
1) Autotransplantasi
Tipe ini meliputi praktek-praktek
transplantasi yang menggunakan bagian-bagian tubuh atau organ dari, dan pada,
tubuh si pasien itu sendiri. Dalam hal ini, transplantasi kulit, tulang rawan,
otot, dan tulang merupakan praktek-praktek yang sering dilakukan dalam bedah
ortopedis.
2)
Homotransplantasi (Allotransplantasi)
Tipe ini meliputi transplantasi organ
pada spesies yang sama, seperti sesama manusia atau sesama binatang dari
spesies yang sama. Beberapa hasil homotransplantasi tidak sanggup bertahan
lama. Namun, secara terapeutik, homotransplantasi yang tidak lama itu cukup
bermanfaat karena dapat membantu pasien dalam mengatasi krisis temporer.
Misalnya, transfusi darah atau transplantasi tulang yang menyediakan suatu
kerangka yang memungkinkan atau membantu proses regenerasi dalam tubuh si
pasien. Namun, tidak semua hasil homotransplantasi hancur dengan cepat. Ada
beberapa pengecualian seperti transplantasi ginjal, hati, paru-paru, dan
jantung. Transplantasi organ-organ yang termasuk kelompok avascular[5] seperti kornea mata, juga merupakan
pengecualian. Kesuksesan transplantasi organ semacam itu bergantung pada
kecocokan antara organ tubuh pemberi dan penerima donor. Karena itu, ada
prosedur normal untuk menetapkan tingkat kecocokan tersebut sebelum operasi
dilakukan dalam rangka mengurangi risiko penolakan dari tubuh si penerima.
3).
Heterotransplantasi
Tipe ini merupakan transplantasi dari
hewan kepada manusia atau antara satu hewan dengan hewan lain dari spesies yang
berbeda. Sejauh ini, sebuah upaya transplantasi gagal dilakukan oleh
California’s Lome Linda University Medical Centre yang berusaha mengganti
jantung Baby Fae dengan jantung seekor babun (kera genus papio yang terdapat di
Asia dan Afrika). Searah dengan itu, eksperimen telah dimulai di Inggris dengan
target awal mentransplantasikan ginjal babi pada kambing dan, akhirnya, pada
manusia.
f. Organ-organ yang
sering didonorkan atau ditransplantasi
Organ yang diambil dari orang atau
pendonor yang masih hidup, seperti : kulit, ginjal sumsum tulang, dan darah (transfusi darah).
Adapun organ yang diambil dari orang atau pendonor yang sudah meninggal dunia
adalah jantung,,hati, ginjal, kornea, pancreas, paru-paru, kornea mata,
ligament, dan sel otak.
g. Banyaknya Permintaan Organ setiap Tahun
Permintaan Organ tubuh setiap tahun
mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari organdonor.gov,
sebuah situs donor resmi pemerintah U.S, disebutkan bahwa antara tahun 1988 –
2010 jumlah waiting list[6]untuk
semua organ meningkat secara tajam. Tahun 1988 jumlah waiting list
sebanyak 15.029 orang, sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 105.567 orang.
Sedangkan perbandingan jumlah waiting list dengan jumlah donor yang terjadi
sangat tidak berimbang. Data organdonor.gov menyebutkan pada tahun
1988 jumlah donor yang terjadi adalah 5.901 donor (disaat waiting list
15.029), dan pada tahun 2009 donor yang terjadi 14.630 (pada waktu yang sama,
waiting list 105.567 orang). Perbandingan tersebut sangat tidak seimbang.
Sehingga hal ini menjadi salah satu
penyebab adanya perdagangan organ tubuh manusia. Jumlah permintaan yang sangat
besar, dibandingkan dengan jumlah penawaran yang sangat kecil. Perbandingan
penawaran dengan permintaan hampir mencapai 1 : 8. Selain itu, faktor ekonomi
pun menjadi salah satu faktor terjadinya jual-beli organ tubuh. Kesulitan ekonomi
dan juga desakan kebutuhan hidup membuat beberapa orang rela untuk menjual
organ tubuhnya. Bahkan sering terjadi tindak kriminal pencurian organ.
Penjualan organ ini, sering terjadi di
negara-negara miskin seperti India, Pakistan, Mozambie, dan lain-lain. Adapun
perdagangan organ tubuh juga, sering terjadi di Negara-negara yang mendukung
terjadinya perdagangan organ tubuh tersebut. Yaitu Negara-negara yang
melegalkan perdagangan organ tubuh, seperti Iran dan China.
f.
Organ dan Jaringan Tubuh Manusia yang diperdagangkan dan Harga Pasaran
1)
Darah
Darah
pada dasarnya tidak boleh diperdagangkan. Di India per pin (568 ml) darah
dihargai US$ 25, sedangkan di AS, US$ 337. Secara legal darah diperoleh dari
para pedonor yang sukarela mendonorkan darahnya, namun ada juga yang ilegal
dengan cara membayar orang yang mau mendonorkan darahnya melalui blood farms.
Di India pada tahun 2008, banyak para tahanan dijadikan seperti sapi perahan,
dimana setiap tiga kali seminggu darah mereka disedot kemudian darah tersebut
diperjualbelikan. Ini adalah bentuk ilegal untuk mendapatkan darah. Darah ini
kemudian diperjualbelikan dan tentu saja menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
2)
Rambut
Rambut
yang baik untuk bahan dalam hair-extension industry banyak berasal dari India
karena biasanya rambut dari India sangat panjang dan dirawat dengan bahan alami
tanpa merusak rambut tersebut. Setiap tahun jutaan pon rambut dihibahkan secara
cuma-cuma ke sebuah kuil di India Selatan bernama Tirumala yang dipimpin oleh
Lord Venkateswara. Rambut yang dihibahkan ini selanjutnya dijual ke Eropa atau
Amerika. Kuil ini memperoleh pendapatan per tahun dari penjualan rambut sebesar
US$ 12 juta. Harga rata-rata rambut itu sendiri berkisar US$ 308. Harga ini
tentu bisa naik berlipat-lipat di hair-extension industry dan salon-salon di
Eropa dan Amerika.
3) Kornea
mata
Kornea
mata merupakan organ tubuh manusia yang relatif lebih mudah ditransplantasikan
dan relatif lebih mudah juga diangkut melewati batas-batas negara menuju
negara-negara yang membutuhkan. Di Amerika sendiri kebutuhan terhadap kornea
mata sangat tinggi dan donor sangat sedikit sehingga Amerika merupakan
pengimpor kornea mata yang cukup besar di dunia. Seorang mantan ahli bedah
China bersaksi di depan Kongres AS bahwa ia telah memanen ratusan kornea
(bersama dengan ginjal dan kulit) dari tahanan yang dieksekusi di China.
Meskipun PBB telah mencoba untuk mengakhiri perdagangan organ internasional,
namun sejauh ini pasar global tetap tidak bisa dikendalikan. Harga kornea mata
implan di AS berkisar US$ 24.400.
4)
Jantung
Pasar gelap untuk tranplantasi jantung hampir
tidak ada karena dalam melakukan transplantasi dibutuhkan keahlian kedokteran
yang sangat tinggi dan mungkin saja organ jantung yang diperoleh belum tentu
cocok dengan mereka yang membutuhkan. Di Arab Saudi terdapat pasar gelap untuk
melakukan transplantasi jantung, namun hampir tidak ada bukti untuk menguatkan
dugaan tersebut. Secara legal jantung berharga US$ 997.700 yang sumbernya
berasal dari donor, sementara di pasar gelap hanya seharga US$ 119.000 dengan
sumber dari para penjahat yang dihukum mati di China. Di China pada tahun 2009
sebanyak 5.000 orang penjahat dihukum mati. Organ tubuh penjahat ini merupakan
sumber utama organ tubuh manusia yang diperjualbelikan di pasar gelap.
5)
Hati
Transplantasi hati bisa dilakukan dengan
menggunakan donor hidup. Metode ini lebih sulit karena tim dokter harus
memastikan kondisi si pendonor nyaman dan memastikan kondisinya 100 persen
kembali sehat. Hati pendonor diambil sebagian dan didonorkan kepada yang sakit,
dalam kondisi seperti ini tidak bisa sembarang orang menjadi donor sehingga
jumlah pendonor sangat sedikit. Di pasar gelap, hati dari para tawanan di
penjara China yang dieksekusi merupakan sumber yang penting. Di Philippina juga
bisa diperoleh dari beberapa penadah organ tubuh manusia yang membeli dari
beberapa orang melarat yang membutuhkan uang. Harga hati secara legal berkisar
US$ 557.100, sedangkan di pasar gelap hanya sekitar US$ 157.000.
6)
Ginjal
Ginjal juga
termasuk organ yang bisa diperdagangkan. Sebuah sumber mengatakan bahwa para
penghuni kawasan kumuh di India, Pakistan dan Indonesia diiming-imingi uang
agar mau menjual ginjal mereka. Harga ginjal tentu saja tidak murah. Di India
dihargai sebesar US$ 15.000, di China US$ 62.000, dan di Amerika sendiri
harganya mencapai US$ 262.900. Selain cara-cara ilegal, ginjal juga dapat
diperoleh dengan legal dari para pedonor hidup.
7)
Sewa Rahim
Sewa rahim bukan hal baru bahkan di Indonesia
sendiri. Indonesia sendiri melarang praktek sewa rahim ini, namun tentu tetap
saja ada yang melakukannya secara diam-diam. Di Gujarat, India terdapat sebuah
klinik bernama Akanksha Infertility Clinic yang beroperasi untuk menyewakan
rahim dengan tarif hanya US$ 23.000. Masih banyak klinik-klinik kesuburan yang
bertindak sebagai penyedia jasa penyewaaan rahim ini, baik legal maupun ilegal.
Di Amerika Serikat sendiri tarif sewa rahim cukup mahal yaitu berada di angka
US$ 80 ribu sampai US$ 150 ribu.
8)
Ligamen,Tulang
Kebanyakan organ menjadi tidak berguna segera
setelah pemiliknya meninggal. Pengecualian kunci ligamen dan tulang. Di AS,
sebuah rumah pemakaman terlibat dalam pencurian ligamen dan tulang dan
menjualnya tanpa izin. Bahkan baru-baru ini sebuah perusahaan di AS mengaku
telah mengambil ligamen dan tulang orang yang sudah meninggal sebanyak dari 244
mayat. Secara legal ligamen dan tulang dapat diperoleh melalui donor, dan
ilegal dari mayat. Harganya pun tidak murah berkisar di angka US$ 5.465.
9)
Kulit
Jika
kulit anda terbakar atau luka yang sangat besar meninggalkan lubang di tubuh
anda, dan tidak bisa diatasi dengan menjahitnya, tak ada pilihan lain selain
menutupnya dengan kulit yang lain, yang tentunya juga berasal dari manusia.
Namun tentu tidak banyak manusia yang masih hidup mendonorkan kulitnya.
Akibatnya untuk kulit ini tidak ada pilihan lain diambil dari mayat, mungkin
melalui rumah pemakaman seperti ligamen dan tulang. Namun demikian cangkok
kulit ini tidak selalu berhasil karena mungkin saja menimbulkan infeksi bagi tubuh.
Untuk 1 square inch (0.00064516 m2) kulit harganya sekitar US$ 10.
10)
Kerangka
Ekspor organ tubuh manusia sejatinya dilarang
sejak lama, paling tidak semenjak tahun 1985. Namun masih banyak saja yang
melakukan bisnis ini karena keuntungan yang sangat besar. Di pasar gelap
kerangka dicuri dari kuburan di India dibersihkan dengan asam, diselundupkan ke
luar negeri, dan dijual ke penadah di Kanada. Harganya juga tidak murah
berkisar antara US$ 2.993sampai US$ 5.500. Walau ada cara legal melalui
donor, namun tentu lebih banyak lagi melalui pasar gelap di mana sumber
utamanya adalah kuburan di India.
[1]
Jeff E. Zhorne, “Organ Transplants: How Far Dare We Go?”, Plain Truth (Cape
Town: Ambassador College Agency, September 1985), hal. 10.
[2]
Abu Dawud Sulayman ibn al-Asy’ats al-Sijistani, Sunan Abi Dawud (Beirut: Dar
Ihya al-Sunnah al-Nabawiiyyah, t.t.), “Kitab al-Khatim”, hadis no. 4232, vol.
2, hal. 92.
[3]Zhorne,
“Organ Transplants: How Far Dare We Go?”, hal. 11.
[4]
Christiaan N. Barnard, “ Reflections on the First Heart Transplant”, South
African Medical Journal (Pinelands: Publications Division of the Medical
Association of South Africa, 5 Desember 1987), 72 (11), hal. xx.
[5]
Avascular yaitu yang tidak terkait dengan pembulu darah, peny.
[6]
Orang
yang menunggu mendapat donor organ.
0 komentar:
Posting Komentar