Jumat, 24 Juni 2016

Ramadhanku

Ramadhanku...
tak terasa dua puluh hari berlalu
bertemu denganmu adalah pelipur rindu
menyemai benih-benih syahdu
antara aku dan Rabb-ku.....


Ramadhanku....
aku benci berpisah denganmu
berharap bertemu engkau selalu
biar saja tak ada bulan lain selain dirimu
agar aku tetap syahdu bersamamu

tapi waktu adalah waktu
ia terus berjalan maju, tak mau tahu
ia tak biarkan berhenti meski sejenak
apalagi berulang mundur
waktu adalah waktu
sesuatu yang jauh teramat jauh
karena sedetik berlalu, tak akan pernah bisa kembali

Ramadhanku...
menuju akhir pertemuanku denganmu..
harapku semakin banyak berkah saat membersamaimu
biarlah waktu terus melaju
tapi aku dan dirimu menyatu satu
semangatku adalah semangatmu
biarlah cahayamu membersamaiku
membersamai setiap langkah di bulan-bulan yang baru
agar aku dan ramadhanku tak hanya pertemuan semu

ada awal, tentu ada akhir..
aku tak bisa memungkirinya..
apalagi berpaling pura-pura tak tahu
sementara engkau melaju tinggalkanku
karena waktu tak pernah mau menunggu


Ramadhanku...
kalaulah aku dan engkau berjodoh
tentu akan ada seribu cara bagi Rabb semesta alam
untuk menguntai tali-temali pertemuan kita
namun....
andai kata ini pertemuan terakhirku denganmu
maka guratkanlah pena berkah
tuliskanlah sepenggal hikmah
agar aku dan engkau terkenang dalam bingkai taqwa


biar waktu terus melaju maju....
tapi aku tetap mencintaimu..
mencintai Ramadhanku...
karena dalam dirimu ada sepotong episode cinta
antara aku dan dirinya..



Bandung, 25 Juni 2016. 
puisi menuju itikaf 

1 komentar:

  1. kereen (y) ...

    jangan lupa berkunjung juga di blog ana nya.. batasantariksa.blogspot.com ... berbagi visitor.. :D

    BalasHapus