Jalanan ramai. Mobil, motor, angkutan umum, bis, memenuhi jalanan
kota. Asapnya mengepul ke udara. Hari senin, hari macet sedunia. Maklum, ini hari
pertama kerja, hari pertama bersekolah, semua tumpah ruah di jalanan yang sama.
Jam di tanganku menunjukkan jam 8 pagi. Aku bergegas ke halte,
menunggu bis 09. Dari kejauhan, bis biru melaju pelan mendekati halte. Kakiku
melangkah masuk, mencari tempat kosong. Aku berdiri di dekat jendela.
Memandangi jalanan dan orang-orang yang juga terburu-buru menuju tempat tujuan.
Aku turun di halte balai kota. Berjalan menuju taman sejarah.
Mataku menyapu sekitar, mencari alif. Sahabatku. Seorang lelaki tertunduk lesu
di salah satu kursi taman. Wajahnya tertunduk, jiwanya tak bersama raganya.