Kamis, 19 Januari 2017

Bumi Berduka, Langit Bersedih



puisi keren, elfa al aufa
Dahulu, orang bernafsu memekik reformasi
Meneriakan perbaikan di negeri ini
Ditabur sejuta mimpi di seluruh pelosok negeri
Seakan mentari akan kembali menyinari
Menghidupkan sendi-sendi yang pernah mati


Sehari dua hari, mimpi itu bermekaran
Menampilkan senyum elok nan rupawan
Seperti ia benar-benar menjanjikan kehidupan
Dimana setiap manusia memiliki kebebasan
Memiliki yang namanya kemakmuran

Setahun dua tahun, cahaya itu redup tertelan
Kebebasan jadi kebablasan
Kemakmuran jadi kesengsaraan
Miskin semakin miskin dikalahkan kenyataan
Saat harapan layu tak bermekaran

Aku tak mengerti
Kemana orang-orang pergi
Seperti mati ditelan bumi
Tak peduli nasib negeri
Yang sekarat hampir mati
Oh Tuhan, maafkan diri ini
Yang belum mampu mewarnai
Dengan warna seindah pelangi
Aku hanya diam menatap pagi
Yang kehilangan cahaya mentari

Aku tahu, bumi berduka
Bahkan langit bersedih menatap bangsa
Yang meronta-ronta dalam duka
Tenggelam dalam pahitnya realita
Lalu mati terkubur oleh rakusnya jiwa

Bumi berduka, langit bersedih.

0 komentar:

Posting Komentar